MANOKWARI, KOMPAS Berbagai macam bahan bangunan kini semakin tak terjangkau masyarakat di Manokwari, Papua Barat. Pada awal Maret ini harga semen mencapai Rp 65.000 per zak, besi lima milimeter Rp 23.000 per buah, pasir Rp 450.000 per truk, dan gamping/kapur Rp 900.000 per truk. Kondisi ini sangat memberatkan para kontraktor maupun pemilik usaha pembuatan batu tela/batako.
Di toko bahan bangunan Teguh Manokwari, Selasa (11/3), sejak awal Maret harga semen dari Rp 62.000 menjadi Rp 65.000 per zak. Kenaikan harga juga dialami besi ukuran 12 milimeter yang kini menjadi Rp 77.500 per satuan atau naik Rp 2.500.
Weriyanti, pengawas toko Teguh mengatakan awal Maret menjadi titik kenaikan harga berbagai bahan material. Ia juga menyebutkan cat merek Ariesta ukuran 50 kilogram melonjak dari Rp 95.000 menjadi Rp 105.000 per buah.
Kenaikan harga terpaksa dilakukan karena agen penjual di Surabaya Jawa Timur terlebih dahulu menaikkan harga. ”Awalnya banyak pelanggan yang komplain. Untungnya, jumlah barang yang mereka beli tidak berkurang. Bahkan permintaan semakin tinggi karena cuaca di Manokwari yang mulai jarang hujan,” ujar Weriyanti yang mengaku sehari rata-rata mampu menjual 1.000 zak semen.
Seorang pelanggan yang mengaku sebagai kontraktor bangunan, Ita mengatakan kenaikan material lain yaitu plafon seng. Semula harga Rp 32.000 per lembar, kini menjadi Rp 42.000. Lonjakan tajam lebih dari 100 persen, ia rasakan pada besi ukuran lima milimeter yang naik dari Rp 12.000 per satuan menjadi Rp 26.000. Wanita setengah baya ini bingung lantaran harga proyek telanjur memakai harga lama dan kenaikan tidak sesuai dengan perkiraan.
Pemilik usaha pembuatan batu tela/batako, Simon Sampe (75) mengatakan lonjakan harga sangat dirasakan karena tiap hari usahanya membutuhkan berbagai bahan bangunan. Ia mengatakan harga pasir mencapai Rp 450.000 per truk bahkan Rp 450.000 dari harga semula Rp 400.000.
Material batu kapur dibeli Rp 900.000 per truk dari harga semula Rp 850.000. ”Kemarin saya diberitahu katanya harga batu kapur mau naik lagi jadi Rp 1,1 juta. Bah, bagaimana kita bisa kerja kalau harga-harga mahal macam begini,” ujar pria asal Tana Toraja ini. Kenaikan harga material ini berimbas pada kenaikan harga batu batako yang kini dijual Rp 2.000 per buah. Padahal, pada Februari masih dijual Rp 1.850 per buah. ICH
Sumber: Kompas/ http://elshamnewsservice.wordpress.com/2008/03/12
PROFIL YAMEWA PAPUA
LATAR BELAKANG
Latarbelakang berdirinya, “YAMEWA-PAPUA/ Lembaga Studi Kampung-Kota dan Pengembangan Arsitektur Papua [Yamewa Institute for Papuan Architecture Development, Rural and Urban Studies], adalah kenyataan bahwa di Papua masih banyak kekayaan/ hasil karya leluhur yang belum digali dan diangkat. Disisi lain hal ini disebabkan oleh kurangnya ‘kepekaan’ kita untuk mencintai dan menghargai hasil karya dan kekayaan leluhur itu. Memang benar bahwa untuk membangun sebuah pulau yang begitu besar dan dihuni oleh lebih dari 312 suku, membutuhkan pemikiran kreatif, inovatif dan kerjasama oleh semua pihak.
Untuk itulah, LSM YAMEWA-PAPUA ini berdiri, namun, apa yang kami akan lakukan ini adalah hanyalah setitik air di tengah samudra multi-dimensi persoalan yang mengelimuti tanah Papua. Tetapi kami berharap agar titik-titik air yang kami sumbangkan itu dapat memberikan andil dalam lajunya pertumbuhan dan pembangunan di Tanah Papua yang tercinta.
Bagi Anda yang ingin memberikan setitik air, untuk demi perubahan dan kemajuan tanah Papua, di tengah multi-dimensi persoalan ini, kami mengundang mari gabungkan titik air yang Anda miliki dengan titik air yang kami sumbangkan bagi negeri ini agar titik-titik air tersebut makin berarti bagi negeri 1001 suku ini.
VISI DAN MISI
1. Terwujudnya masyarakat Papua yang “Bersih, Sehat, Nyaman dan Sejahtera dari dalam dan sekitar “rumah”, di mulai dari rural dan urban yang berbasis lokal kepapuaan.
2. Menjadi lembaga yang “Profesional, Mandiri, dan Terpercaya, di Bidang Arsitektur dan kajian rural dan perkotaan di Papua”.
1. Menggali dan menggangkat arsitektur tradisional sebagai “indentitas” orang Papua
2. Mewujudkan atau mengusulkan arsitektur dan pengembagan kota berbasis lokalitas Papua
3. Membantu Pemerintah Daerah dalam mewujudkan arsitektur dan kota-kota berdasarkan “perilaku” Manusia Papua.
4. Mewujudkan panggilan kemanusiaan melalui “Bina Sosial, Bina Usaha dan Bina Lingkungan”
FOKUS BIDANG KEGIATAN
Melakukan penelitian dan pengembangan terhadap arsitektur tradisional Papua. Dengan metode “kearifan lokal”. Dan menggali potensi manusia Papua dengan konsep “arsitektur dan perilaku manusia Papua”. Serta melakukan kajian-kajian terhadap kehidupan masyarakat perkotaan di Papua.
2. Training and Education (Pendidikan dan Pelatihan).
Melakukan pelatihan dan pendidikan tentang arsitektur melalui; Pelatihan, Konsultasi, Worshop, Seminar, serta Publikasi dan Dokumentasi Hasil Penelitian. Dengan metode “kearifan lokal, serta dengan penggunaan perangkat lunak seperti AutoCAD, 3D Max, Sketh-UP, ArhiCAD dan lain-lain”.
3. Consultant Architecture, Rural and Urban Studies (Konsultan Arsitektur, kajian Kampung dan Perkotaan).
Menjadi kosultan perencana arsitektur, dan melakukan kajian-kajian terhadap kota dan kehidupan masyakat dalam permukiman, perumahan, dan kehidupan sosial dan lingkungan perkotaan.
LEGALITAS HUKUM
Lembaga Studi kampung-kota dan Pengembangan Arsitektur Papaua/ Yamewa Institute for Papuan Architecture Development, Rural, and Urban Studies, yang disingkat LSM [YAMEWA-PAPUA], adalah Lembaga independen non-profit. Lembaga ini berdiri dengan Akte pendirian No. 01, tertanggal 02 Februari 2009, di hadapan Notaris & PPAT Sukamto SH, M. Hum.
PENGALAMAN KEGIATAN
2. Sedang Melakukan Penelitian terhadap Arsitektur Tradisional Suku Amungme dan Kamoro, bekerja sama dengan PEMDA KAB. MIMIKA dan Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta pada tahun 2008/ 2009.
3. Sedang Melakukan konsultasi untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana mewujudkan rumah tinggal yang “nyaman, aman, sehat, dan asri. Berdasarkan arsitektur dan perilaku manusia dan alam setempat (Papua).
USULAN KEGIATAN/ PROPOSAL
1. Seminar dan Pelatihan Kuli Bangunan Lokal Kabupaten Paniai tahun 2010
2. Usulan Desain Kantor ‘Model YAMEWA/ YUWOWA’ untuk Kabupaten Dogiyai, Deiyai dan Intan Jaya.
3. Usulan Penenelitian Arsitektur Tradisioal Suku Mee (Kabupaten Dogiyai) dan Migani (Kabupaten Intan Jaya) tahun 2010.
4. Usulan Studi dan Penyusunan data dan informasi untuk Kabupaten Dogiyai, Intan Jaya dan Deiyai.
ALAMAT/ ADREASS
Contact Person: HP :085235453577, 081240100511 [Yunus]
E-mail: yamewapapua@gmail.com
Web: yamewapapua.blogspot.com
Facebook: Yunus Yeimo
ANDA PENGUNJUNG KE
MATA DUNIA
PETA PENGUNJUNG
22 Desember, 2008
Harga Bahan Bangunan di Manokwari Melonjak Tajam
Diposting oleh YAMEWA-PAPUA di 12/22/2008 09:38:00 PM
Label: BAHAN BANGUNAN
HEADLINE POSTING
RUANG KOMENTAR ANDA
|
Kata pujian itu manis dan menyenyangkan, kata kritikan itu pahit dan bikin kuping panas, tapi kritikan bisa bikin bisa bermanfaat kalau kita bisa kita menerimanya dengan lapang dada. AW/28/02/2009.
BLOG ARSITEKTUR/ JURNAL
ALAMAT SITUS ARSITEKTUR
PAPUAN NEWS
INDONESIAN NEWS
RUANG BLOG KAWAN
RUANG PENGIKUT YP
RUANG ARSIP YP
-
▼
2008
(8)
-
▼
Desember
(8)
- Menata Permukiman Tradisional, Pola Baru Transmigr...
- Harga Bahan Bangunan di Manokwari Melonjak Tajam
- MEMBANGUN “BANGUNAN” DI PAPUA; BERSAMA ”KULI BANG...
- MEMBANGUN PERMUKIMAN; MEMBANGUN KEHIDUPAN RAKYAT P...
- ARSITEKTUR TRADISIONAL SUKU TOBATI
- Tangisan arsitektur papua; RUANG HAMPA YANG SEDI...
- POLITIK ARSITEKTUR DAN RUANG KOTA DI PAPUA; Catat...
- LULUS SMA; MAU JADI APA? Catatan bagi yang melanju...
-
▼
Desember
(8)
Semua tulisan dan gambaar/ foto dari blog Yamewa Papua dapat dicopy untuk kepentingan pembangunan, alam, budaya arsitektur, manusia Papua dengan menyebutkan nama penulis dan sumber Yamewa Papua sebagaimana pengutipan lazimnya. Saran, komentar, atau dukungan Anda untuk Yamewa-Papua surati kami melalui box pesan. atau via E-mail:yamewapapua@gmail.com.
__________________________________________
Copyright@2009 YAMEWA-PAPUA
0 komentar:
Posting Komentar