Custom Search

17 Januari, 2009

Atasi Sampah Kota Timika; Tugas Siapa?


Oleh: Yunus E. Yeimo

Hadirnya sebuah kota dan wilayah akan selalu dibarengi dengan berbagai masalah hidup dan kehidupan perkotaan (urban life). Persoalan perkotaan itu sangat kompleks, dan semua stackholder memahami masalah-masalah itu. Sebab sebuah kota hadir dan berkembang bukan membawah dampak positif saja, tetapi banyak juga hal negatif. Salah satu masalah yang menjadi perhatian publik di hampir semua kota-kota besar maupun yang baru berkembang adalah “sampah”.
Pada umumnya masyarakat kota menganggap, sampah merupakan bahan buangan yang tak berharga. Padahal, sampah sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pupuk tanaman dan memiliki nilai ekonomis jika di kelola secara baik. Persoalan lain dengan mengolah sampah tersebut, akan mengurangi permasalahan yang terus meningkat seiring perjalanan waktu, terutama disebabkan oleh terus meningkatnya populasi dan kebutuhan manusia secara langsung maupun secara tidak langsung, tentunya juga akan menyebabkan semakin meningkatnya volume sampah (limbah) sehingga menjadi beban bagi lingkungan.

Kota Timika yang sering kali di juluki sebagai kota ”Indonesia Mini, Dapur Dunia, Kota Emas, Kota Industri” kini telah bertambah sebuah nama baru yaitu ”kota sampah” (baca: Radar Timika, Edisi Rabu 03/ 09/ 08). Nama baru itu, mamang tidak menghebohkan warga kota Timika, karena sedang ”membudaya” dan bukan sesuatu yang ”luar biasa”. Karena ia (sampah itu) menyerupai sebuah patung yang menarik dan sedap bauhnya, yang bertumbuh dan berkembang secara pesat di beberapa sudut kota Timika.
Tempat pembuangan akhir (TPA) Iwaka di palang Warga masyarakat yang tinggal di sekitar. Sementara itu, pihak pengelola pengangkutan sampah (kontraktor yang menangani) tidak mau urus warga yang palang TPA Iwaka. Lebih jauh lagi, pihak pemerintah melalui dinas terkait tidak ada kejelesan (ponsel belum bisa tersambung) kepada pihak media. Maka, sebuah pertanyaan yang perlu dijawab bersama bagi warga kota Timika dan sekitarnya adalah tugas dan tanggungjawab siapakah mengatasi tumpuhkan sampah ini? Siapa pun dia yang hidup dan tinggal di kota Timika, dialah yang paling bertanggungjawab untuk mengatasi masalah ini.
Menurut hemat saya, untuk mengatasi masalah sampah dan permasalahan lain yang ada di perkotaan adalah pertama, perlunya kedasaran masyarakat (penjual pribumi dan pedagang kaki lima) untuk memperjual-belikan barang dagangan dalam keadaan bersih, sebelum membawa ke pasar (pusat bisnis). Kedua, perlunya pengetahuan masyarakat luas tentang hidup dan kehidupan perkotaan. Terutama menjaga kebersihan lingkungan perumahan atau permukiman dimanapun kita hidup. Ketiga, perlunya (kejelasan) atau kerja sama antara masyarakat adat (Iwaka), pengelola pengangkut sampah dan pemerintah. Untuk bersama-sama duduk berbicara mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. Keempat, perlunya sebuah tempat (pabrik) yang bisa mendaur ulang sampah-sampah itu agar di proses secara moderen dan ramah lingkunan. Kelima, pemerintah perlu menyiapkan tenaga kebersihan kota, melalui dinas tata kota atau dinas kebersihan dan lingkungan kota. Keenam, kurangnya fasilitas tempat pembuangan ”tempat sampah” di tingkat kelurahan atau rukun tetanga di sekitar kota Timika. Sebab, setiap keluarga perlu mengolah sampahnya sendiri, dengan demikian persoalan sampah kota Timika tidak separah sekarang ini. Karena penghasil sampah terbesar di perkotaan adalah sampah yang berasal dari rumah tangga. Ketuju, perlunya penelitian mendalam untuk mengetahui sumber-sumber datangnya sampah dan bagaimana mengatasinya.
Sebenarnya, sampa itu jika di kelola dengan baik maka dari sampah ini, menghasilkan pupuk organik yang murah, berkualitas, terjangkau, dan mempercepat terwujudnya sistem pertanian organik yang lestari berproduksi, ramah lingkungan dan menghasilkan produk pertanian yang sehat.
Dalam memanfaatkan dan mendaur ulang sampah menjadi bahan-bahan lain yang bernilai ekomonis, diperlukan perencanaan yang konseptual, menyeluruh dan penanganan dengan menggunakan teknology yang memadai, misalnya menggunakan bioaktivator atau efektive mikroorganism (EM4). Untuk menjadikan sampah menjadi kompos merupakan langkah yang paling positif, dengan menggunakan pengurai aktive (EM4) sehingga proses membuat kompos atau bokashi menjadi lebih cepat.
Permasalahan umum lain yang sering terjadi di kota-kota besar adalah ”banjir”. Masalah ini masih belum dirasakan oleh warga kota Timika secara umum. Namun di beberapa sudut kota seperti warga masyarakat yang tinggal di Gorong-gorong mulai berpikir dua kali, karena selalu menjadi langganan banjir (Radar Timika 08/09/08). Dan persoalan ini (banjir) jika tidak diatasi oleh semua pihak, maka akan bertambah lagi sebuah nama baru yaitu ”Kota Banjir”. Mengapa? Karena banjir terjadi diakibatkan oleh kurangnya penanganan sampah oleh semua pihak.
Selain itu, kota Timika di lalui oleh beberapa sungai yang dapat menguntungkan untuk dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi, cuci, dan untuk keperluan irigasi. Tetapi satu hal yang mengkhawatirkan dari sungai-sungai ini adalah menjadi ”tempat ideal” untuk membuang sampah yang merupakan “sumber banjir” di perkotaan. Selain itu, banyak drainase (parit) yang di penuhi (ditanami) sayur kangkung oleh warga masyarakat, sebagai sumber pendapatan mereka. Disisi lain parit di buat agar air hujan dan air limbah dari rumah bisa mengalir secara lancar ke sungai.
Untuk mengatasi masalah ini adalah tanggungjawab kita semua (masyarakat, pengelola pengangkut sampah dan pemerintah. Kalau hal ini tidak diatasi segera, persoalan akan semakin sulit dan baunya go internasional, sehingga sampah menjadi alasan untuk hidup dan mengisi waktu sepanjang hari dimanapun kita hidup.


Catatan:
Tulisan ini pernah dimuat di Koran Radar Timika pada Bulan September 2008.
Sumber foto: www.radartimika.com

1 komentar:

ALIANSI-MAHASISWA-PAPUA(AMP) mengatakan...

http://www.blogger.com/profile/05742109314122007357
http://www.blogger.com/profile/05569381149515732484
http://www.blogger.com/profile/13827850720479857288

http://www.blogger.com/profile/12171452171738543840
http://www.blogger.com/profile/09447595495612163235
http://www.blogger.com/profile/16858706979810755424

http://thehappygoluckybachelor.blogspot.com/

by edoway yunus
west papua cover boy marking

Template by : kendhin x-template.blogspot.com